Hingga saat ini, sains masih sepakat bahwa oksigen adalah satu-satunya gas yang memberikan energi bagi tubuh manusia. Kita tentu tahu bahwa paru-paru kita membutuhkan oksigen. Tapi ternyata lebih dari itu, oksigen memegang peranan penting hingga ke tingkat sel, bagian terkecil yang menyusun tubuh kita.
Oksigen merupakan bahan bakar sel untuk mengerjakan tugas-tugasnya, termasuk menggerakkan otot, memperbaiki sel-sel yang rusak, menenangkan saraf-saraf, memberi makan otak kita, mengeluarkan racun, mengolah makanan, dan masih banyak lagi. Masalah kesehatan akan timbul jika kita tidak menghirup cukup oksigen.
Tahukah Anda, tubuh bisa menyimpan makanan dan air, tapi tidak bisa menyimpan oksigen. Jadi supaya tetap hidup, kita harus menghirup oksigen tanpa putus.
Manusia menghirup udara sekitar 7 atau 8 liter per menit. Sebanyak 20 persen dari udara yang dihirup manusia adalah oksigen, dan hanya seperempat dari oksigen tersebut yang dikonsumsi oleh paru-paru manusia, yaitu sekitar 550 liter oksigen murni setiap harinya.
Namun demikian jumlah persis oksigen yang dihirup manusia sulit untuk diukur karena melibatkan pertukaran gas secara keseluruhan dan tergantung pada banyak faktor seperti kapasitas paru-paru, kesehatan tubuh manusia secara umum, dan tekanan udara di mana manusia itu berada.
Lalu apa yang mampu menyediakan sebanyak itu untuk setiap orang, setiap detik, setiap hari?
Melalui proses fotosintesis, tanaman menggunakan karbon dioksida untuk membuat karbohidrat, cadangan makanan bagi tanaman. Bersamaan dengan terbentuknya karbohidrat, tanaman juga melepaskan oksigen.Dalam sehari, tanaman melepaskan oksigen lebih banyak daripada yang mereka gunakan untuk bernafas.
Banyaknya oksigen yang diproduksi oleh tanaman tergantung pada jenis, usia, ukuran, dan kesehatan tanaman. Pohon dapat menghasilkan oksigen lebih banyak daripada tanaman lainnya, sepeti rumput atau tanaman pangan, karena pohon mengikat atau menyimpan karbon dalam bentuk kayu. Semakin besar pohon, maka semakin banyak juga oksigen yang dihasilkan per tahunnya. Satu pohon rata-rata mampu melepaskan sekitar 130 kg oksigen per tahun. Itu sebabnya hutan disebut sebagai paru-paru dunia.
Kemudian, apa kabar hutan Indonesia?
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Business Watch Indonesia, antara tahun 2000 dan 2005, setidaknya 310 ribu hektar kawasan hutan hilang. Angka ini meningkat jadi 840 ribu pada tahun 2012. Pada periode ini, deforestasi terutama terjadi di kawasan Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Deforestasi ini terjadi oleh berbagai sebab, di antaranya pembukaan lahan pertanian dan pemukiman, pertambangan, penebangan ilegal, dan kebakaran hutan.
Begitu luasnya wilayah yang terdampak akibat kawasan hutan yang hilang, berarti harus ada banyak pihak yang terlibat dan saling membantu untuk memulihkan dan menjaga kawasan hutan, termasuk masyarakat. Satu dekade lalu, Pemerintah Indonesia mencanangkan tanggal 28 November sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia lewat Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008. Pencanangan ini sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengurangi laju deforestasi dan kerusakan lingkungan lainnya.
Jadi, berapa banyak pohon sudah Anda tanam hingga hari ini?