Diunggah pertama : 27 September 2017
Empat desa yang paling dekat dengan puncak Gunung Merapi mendeklarasikan pencegahan kerusakan dan merehabilitasi hutan, di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Senin (5/6).
Empat desa tersebut yaitu Desa Tlogolele dan Desa Suroteleng (Kecamatan Selo), Desa Wonodoyo (Kecamatan Cepogo), dan Desa Ngargomulyo (Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang). Mereka berkomitmen antara lain bersungguh-sungguh mewujudkan kawasan Merapi yang berkelanjutan serta saling berkoordinasi mencegah laju kerusakan Merapi.
Deklarasi yang dilakukan masing-masing kepala desa itu disaksikan pimpinan LSM Internasional Solidaridad, pimpinan Business Watch Indonesia (BWI), Kepala Dinas Pertanian Boyolali Bambang Jiyanto, pejabat Muspika Selo dan lainnya.
Deklarasi itu merupakan bagian dariperingatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Peringatan itu juga ditandai penyerahan 1.000 batang bibit tanaman kopi Arabika kepada warga yang akan ditanam di lereng Merapi. Penamanan kopi dengan sistem agroforestri ini merupakan salah satu partisipasi warga dalam konservasi Merapi.
Pimpinan BWI, Aris Buntara, mengatakan penanaman perdana akan dilakukan di Dusun Stabelan yang merupakan dusun tertinggi yang berjarak hanya 3,5 km dari puncak Gunung Merapi. “Tlogolele merupakan satu dari 10 desa yang terlibat dalam Lanskap Merapi Berkelanjutan yang difasilitasi BWI dan Solidaridad,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara, Senin.
Sumber Berita:
http://www.jatengpos.com/2017/06/solopos-hari-ini-soloraya-hari-ini-4-lokasi-di-jl-kol-sutarto-bisa-jadi-kantong-parkir-822726
Photo credit: the Business Watch Indonesia
Dimuat 5 Juni 2017