Pertanian & Lingkungan
4 Desa di Boyolali dan Magelang Berkomitmen Menjaga Merapi
Kamis 6 Desember 2018

Solopos.com, BOYOLALI — Empat desa yang paling dekat dengan puncak Gunung Merapi mendeklarasikan pencegahan kerusakan dan merehabilitasi hutan, Senin (5/6/2017), di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali.

Empat desa tersebut masing-masing Desa Tlogolele dan Desa Suroteleng (Kecamatan Selo), Desa Wonodoyo (Kecamatan Cepogo), dan Desa Ngargomulyo (Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang).

Di antara komitmen itu adalah mereka akan bersungguh-sungguh mewujudkan kawasan Merapi yang berkelanjutan serta saling berkoordinasi mencegah laju kerusakan Merapi.

Deklarasi yang dilakukan masing-masing kepala desa itu disaksikan pimpinan LSM Internasional Solidaridad, pimpinan Business Watch Indonesia (BWI), Kepala Dinas Pertanian Boyolali Bambang Jiyanto, Muspika Selo dan lainnya.

Sementara itu, deklarasi tersebut merupakan bagian dari peringatah Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Dalah peringatan itu juga ditandai penyerahan 1.000 batang bibit tanaman kopi Arabika kepada warga yang akan ditanam pada lereng Merapi. Penamanan kopi dengan sistem agroforestri ini merupakan salah satu partisipasi warga dalam konservasi Merapi.

Pimpinan BWI Aris Buntara mengatakan, penanaman perdana akan dilakukan di Dusun Stabelan yang merupakan dusun tertinggi yang berjarak hanya 3,5 km dari puncak Merapi. “Tlogolele merupakan satu dari sepuluh desa yang terlibat dalam Lanskap Merapi Berkelanjutan yang difasilitasi BWI dan Solidaridad,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara. Sementara itu, BWI bekerja sama dengan Solidaridad dan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) mendorong masyarakat di desa-desa penyangga Merapi untuk melakukan konservasi vegetasi asli Merapi pada halah 400 hektare. Di antaranya tanaman berasan yang dinilai tahan tehadap luncuran abu vulkanik Merapi.

Kades Tlogolele Widodo menyambut baik upaya konservasi Merapi dengan penanaman bibit kopi ini. “Dengan adanya penanaman kopi ini masyarakat akan mendapatkan penghasilan tambahan, baik untuk diolah sendiri maupun dijual kepada perusahaan pengolah kopi di Magelang,” kata dia.

Sumber Berita:
http://www.solopos.com/2017/06/05/4-desa-di-boyolali-dan-magelang-berkomitmen-menjaga-merapi-822485

Dimuat 5 Juni 2017